RSS

Arsip Tag: sungai gangga

Peradaban Lembah Sungai Gangga (powerpoint)

Peradaban Lembah Sungai Gangga.ppt

klik link diatas untuk mendapatkan power point peradaban lembah sungai gangg

semoga bermanfaat šŸ™‚

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 11, 2012 inci Power Point, sejarah, Tugas Sekolah

 

Tag: , ,

Peradaban Lembah Sungai Gangga (2)

Lembah sungai gangga dengan anak sungainya Yamuna terletak antara Penggunungan Himalaya dan Penggunungan Vindhya.Ā  Sungai Gangga bertemu dengan Sungai Brahmaputra yang bermata air di Penggunungan Kwen Lun. Lembah sungai Gangga merupakan daerah yang subur.

Pendukung peradaban lembah sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo Jerman.

Bangsa Aria memasuki wilayah India kurang lebih tahun 1500 SM melalui Celah Kaiber di Penggunungan Hindu Kush. Mereka berkulit putih, berbadan tinggi, dan berhidung mancung. Mata pencariannya semula berternak, tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di lembah sungai Indus yang subur dan menguasai daerah tersebut, mereka kemudian bercocok tanam dan menetap.

Bangsa Aria menyebut bangsa Dravida anash artinya tidak berhidung atau berhidung pesek dan dasa yang berarti raksasa. Bangsa Arya berhasil mengambil alih kekuasaan politik, sosial dan ekonomi.

Terjadi kebudayaan percampuran (asimilasi) antara Arya dan Dravida yang melahirkan kebudayaan Weda. Kebudayaan inilah yang melahirkan agama dan kebudayaan Hindu atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah sungai Gangga yang kemudian disebut Aryavarta (negeri orang Arya) atau Hindustan (tanah milik orang Hindu)

Untuk memelihara kemurnian keturunanya, diadakan sistem pelapisan (kasta). Mereka melarang perkawinan campuran dengan bangsa Dravida. Sistem kasta didasarkan pada kedudukan, hak, dan kewajiban seseorang dalam masyarakat.

Pembagian golongan atau tingkatan dalam masyarakat Hindu terdiri dari empat kasta atau caturwarna, yakni:

  • Brahmana (pendeta), bertugas dalam kehidupan keagamaan
  • Ksatria (raja, bangsawan, dan prajurit), berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk mempertahankan Negara
  • Waisya (pedagang, petani, dan peternak)
  • Sudra (pekerja-pekerja kasar dan budak)

Selain keempat kasta di atas, ada kasta Paria/Candala atau Panchama yang berarti ā€œkaum terbuangā€

Agama Hindu sebenarnya merupakan Sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Aria dengan kepercayaan bangsa Dravida.

Kepercayaan Hindu bercorak polytheisme dan mengakui tiga dewa tertinggi yang disebut Trimurti yakni: Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara/pelindung), dan Syiwa (dewa perusak).

Selain Trimurti dikenal juga sejumlah dewa, seperti Saraswati (dewi pengetahuan dan seni), Lakshmi (dewi keberuntungan), Ganesha (dewa pengetahuan dan penolong), Surya (dewa matahari), Candra (dewa bulan), Indra (dewa Guntur), Agni (dewa api), Baruna (dewa air), Bayu (dewa angin), Pertiwi (dewa bumi), dan Yama (dewa kematian).

Inti ajaran Hindu didasarkan pada Karma, reinkarnasi, dan moksa.

  • Karma, ialah perbuatan baik buruk dari manusia ketika hidup di dunia yang menentukan kehidupan berikutnya
  • Reinkarnasi ialah penjelmaan kembali kehidupan manusia sesuai dengan karmanya. Bila seseorang berbuat baik akan lahir kembali ke tingkat yang lebih tinggi. Sebaiknya bila berbuat jahat akan lahir kembali ke tingkat yang lebih rendah
  • Moksa adalah tingkatan hidup tertinggi yang terlepas dari ikatan keduniawian atau terbebas dari reinkarnasi

Kitab suci agama Hindu

  • Weda (pengetahuan) yang terdiri dariĀ  4, yakni Reg Weda, Attarwa Weda, Yayur Weda, dan Samma Weda
  • Kitab Brahmana, merupakan tafsir kitab Weda
  • Upanisad berisi ajaran untuk menghindarkan diri dari samsara

Agama Buddha diajarkan oleh Siddarta Gautama. Siddharta berarti orang yang mencapai tujuannya. Ia juga disebut Buddha artinya orang yang telah mencapai bodhi (wahyu), orang-orang yang telah memperoleh penerangan (kesadaran), atau disebut Jina artinya orang yang telah mencapai kemenangan. Di samping itu, ia juga disebut Sakyamuni artinya orang bijaksana dari dinasti Sakya Gautama

Para pemeluk agama Buddha mempunyai ikrar yang disebut Tri Sarana atau Tri Dharma, artinya tiga tempat berlindung, yaitu berlindung kepada Buddha, Dharma dan Sanggha (Tri Ratna atau tiga mutiara).

Menurut Dharma ada empat kebenaran utama dan delapan jalan keutamaan atau kebenaran yang disebut hastavidha.

Keseluruhan ajaran Buddha kemudian dilakukan dalam kitab Tripitaka. Ajaran agama Buddha terbagi menjadi dua aliran yaitu Buddha Hinayana dan Buddha Mahayana.

Ada empat tempat yang dianggap suci oleh umat Buddha, karena berhubungan dengan kehidupan Sidharta, yaitu:

  1. Taman Lumbini (Kapilawastu) tempat kelahiran Buddha (563 SM)
  2. Bodh Gaya yaitu tempat Sidharta menerima penerangan
  3. Benares (Taman Rusa) yaitu tempat pertama kali Sang Buddha mengajarkan ajarannya
  4. Kusinagara yaitu tempat Sang Buddha wafat (482 SM)
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 2, 2012 inci sejarah, Tugas Sekolah

 

Tag: , ,

Peradaban Lembah Sungai Gangga

Pusat Perdabaan

Lembah Sungai Gangga terletak antara Penggunungan Himalaya dan Penggunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di penggunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan bermuara di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan Sungai Kwen Lun. Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga sangat subur.

Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kauskasus dan menyebar kearah timur. Kebudayaan lembah Sungai Gangga merupakan kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida. Kebudayaan campuran itu lebih dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu. Hal ini disesuaikan dengan nama daerah tempat bercampurnya kebudayaan, yaitu daerah Shindu atau Hindustan.

Peradaban lembah Sungai Gangga meninggalkan jejak yang sangat penting dalam sejarah umat manusia hingga kini. Di tempat ini muncul dua agama besar di dunia, yaitu agama Hindu dan Buddha. Ā Agama Hindu lebih dahulu daripada agama Buddha. Agama Hindu lahir dari kebudayaan campuran bangsa Aria dan Dravida itu. Bahkan peradaban dan kehidupan bangsa Hindu tersebut tercantum dalam kitab suci Agama Hindu, yaitu kitab Weda, Brahmana, dan Upanisad. Agama Hindu merupakan perwujudan dari system kepercayaan peradaban bangsa Hindu. Sungai Gangga dianggap sebagai tempat keramat dan suci bagi penganut Hindu India. Air Sungai Gangga dianggap dapat menyucikan diri manusia dan menghapus semua dosanya. Mereka memuja banyak dewa (polytheisme)

Sementara itu, agama Buddha lahir sebagai bentuk reaksi beberapa golongan atas ajaran kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Siddharta Gautama. Ia adalah seorang putra mahkota kerajaan Kapilawastu yang meninggalkan hidup penuh kemewahan dengan menempuh jalan kesederhanaan untuk menghindari penderitaan. Setelah sekian lama pencarian dengan jalan bertapa, akhirnya Siddharta mendapat sinar terang menjadi Sang Buddha yang berarti ā€œYang Disinariā€. Lambat laun agama Buddha mulai diterima masyarakat India dan menyebar ke berbagai belahan dunia. Bahkan dalam perkembangan selanjutnya, kedua agama / budaya ini mempunyai pengaruh cukup besar dalam perkembangan sejarah dan budaya Indonesia di masa awal.

Ā 

Pemerintahan

Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan dari system pemerintahan masyarakat di daerah lembah Sungai Sindhu. Sejak runtuhnya kerajaan Maurya, keadaan menjadi kacau akibat terjadi peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan ini baru dapat diamankan kembali setelah munculnya Kerajaan Gupta.

Kerajaan Gupta Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candra-gupta I, agama Hindu dijadikan agama Negara, tetapi agama Buddha tetap dapat berkembang.

Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I) berkuasa. Seluruh lembah Sungai Gangga dan lembah Sungai Sindhu berhasil dikuasainya. Ia menetapkan kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.

Raja Samudragupta digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta II (375-415 M). Candragupta II terkenal sebagai Wikramaditiya. Seperti raja-raja Gupta lainnya, ia beragama Hindu. Namun, ia tidak memandang rendah dan tidak mempersulit agama Buddha. Bahkan pada zaman pemerintahannya berdiri Universitas Gupta sebagai perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda.

Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat makmur dan sejahtera, banyak gedung indah didirikan. Perdagangan dan pelayaran makin maju. Kesenian, ilmu pengetahuan, dan pendidikan berkembang pesat. Kesusasteraan mengalami masa yang gemilang, bahkan pada zaman ini terkenal seorang pujangga yang bernama pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul Syakuntala. Perkembangan seni pahat dan seni patung mencapai kemajuan yang pesat, sehingga patahan-patahan dan patung-patung terkenal menghiasai kuil-kuil di Syanta.

Setelah meninggalnya raja Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur. Hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang bernama Harshawardana.

Kerajaan Harsha Ibu kota kerajaan Harsha adalah Kanay. Salah seorang Rajanya, yaitu Harshawardana, adalah seorang pujangga besar. Pada zamannya kesusasteraan dan pendidikan berkembang pesat. Pujangga yang terkenal padaĀ  masa kekuasaanya bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita.

Pada mulanya raja Harsha memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agam Buddha. Wihara dan Stupa banyak dibangun di tepi Sungai Gangga, juga tempat-tempat penginapan dan rumah-rumah sakit didirikan untuk memberika pertolongan dengan cuma-Cuma. Candi-candi yang rusak diperbaiki, bahkan candi-candi baru juga dibangun.

Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami masa kegelapan.

Ā 

Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga

Perkembangan kebudayaan masyarakat Lembah Sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian. Kesusastraan, seni pahat dan seni patung berkembang pesat. Kuil-kuil yang indah dari Syanta dibangun.

Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bnagsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 19, 2012 inci sejarah, Tugas Sekolah

 

Tag: , ,